Senin, 08 Maret 2021

CAHAYA MENTARI

CAHAYA MENTARI

 

 

 

 

Disuatu hari ada sosok wanita pintar dan cantik bernama Tari dia gigih dan sangat pemberani, diusianya yang sangat dini dia mampu mendirikan perusahaan yang sukses perusahaan tersebut bernama Starsip Company perusahaan tersebut berkerja dalam bidang IPTEK. Tari mampu bersaing dengan orang-orang yang lebih lama bekerja di dunia bisnis dan banyak orang yang telah mengenal dirinya bahkan para bebisnis tak asing dengan dirinya…

Ari adalah nama pena dirinya dia tinggal dan lahir di Jakarta lahir dari orang tua yang berpekerjaan seorang PNS dia memiliki 2 saudara  dan Tari yang bernama David dan Laras, Tari adalah anak paling bungsu. Dikehidupan sehariannya Tari sangat dimanja dan disayang oleh orang tuanya bahkan kakak-kakak nya sangat cemburu dengan perilaku orang tuanya tehadap Tari.

 

 

***

 

 

Dipagi hari yang cerah bunyi suara kokokan ayam krukkk..krukk.krukkk. yang menandakan matahari sudah muncul.. Tepat jam 07.00 WIB Tari bangun dari ranjang tempat tidurnya yang empuk.

Huaahhhhhh…(suara tari yang baru bangun tidur). Tari langsung bergegas mandi dan sarapan.

 

Bunda: Tari cepet ke meja makan kita semua udah siap mau sarapan. (Kata Bunda Tari berdengan wajah yang bahagia)

Tari: iya bun, ini tari lagi siapin buku bentar lagi tari ke meja makan.

(Tari pun bergegas pergi ke meja makan dan langsung disambut hangat oleh orang tuanya).

Bunda: Nak ini bunda udah siapin nasi goreng kesukaan kamu.

Tari: Makasih ya bun. (rawut wajah tari yang sangat bahagia).

David: Lain kali buat sarapan sendiri lah dek jadi orang yang mandiri dong padahal udah gede. (kakak tari berbicara dengan wajah sinis).

Bunda: David kalau bicara jangan seenaknya kasian tari baru sarapan dibilangan begitu.

David: Iya bu maaf. (raut wajah David yang sangat jengkel).

Bunda: Jangan minta maaf ke bunda minta maaf nya ke Tari karena dia yang kesinggung dengan perkataanmu.

David: Iya deh.. Btw maafin kakak yang dek. ( David dengan wajah sedikit kesal).

Tari: Iya nggak papa kok kak.

 

Setelah berdebat dengan kakaknya Tari pun menyudahi sarapannya dan berangkat kerja. Sebenarnya keluarga Tari tidak serukun yang orang banyak bicarakan, keluarganya penuh ambisis dan tidak mau kalah satu dengan yang lainnya terutama Tari dengan kakak-kakaknya, dengan kesuksesan Tari saat ini membuat kakak-kakaknya sangat membencinya dan ingin menjatuhkan adiknya sendiri padahal kedua orang tuanya sangat menyanyangi anak-anaknya dan mereka sangat sedih dan kecewa dengan apa yang terjadi dengan anak-anaknya saat ini.

 

 

***

 

 

            Matahari yang terik menyambut Tari yang baru sampai di kantornya dan

Tari disambut oleh karyawan-karyawannya. Tiba-tiba datanglah seorang yang menjadi pesaing dari bisnis Tari dia adalah Melani temen kecil dari Tari.

Melani: Haiiiiii Tari (seperti biasa dia menyapa dengan nada lembut tapi dengan tidak tulus).

Tari: Hai juga lan, apa kabar kamu sudah lama kita tidak saling menyapa semenjak kamu piindah kantor.

 

Melani: Ohiya.. aku pindah lagi kesini untuk membuat kamu turun dari jabatan mu… hehehe maaf aku cuman bacanda kok (dalam hati Melani yang menengaskan bahwa yang dia bicarakan adalah benar).

Tari: Hahaha iya lan aku tahu kamu emang suka becanda (Tari berbicara dengan nada yang santai).

Melani: Yaudah tar aku mau keruangan ku sampai jumpa di kantin untuk makan siang (Melani berbicara dengan suara khasnya).

Tari: Baiklah kalau gitu, selamat berkerja.

 

Setelah Tari berbincang dengan Melani di depan kantor Tari pun melanjutkan perkerjannya. Disaat Tari sedang bekerja datanglah sang pacar pacar yang bernama Sandi. Sandi adalah orang yang berjaza dalam kehidupan Tari dia selalu ada disaat Tari dalam keadaan sulit maupun senang. Sandi juga bekerja di perusahaan Tari dia bekerja diposisi direktur.

 

Sandi: Haii pacarku…( Sandi menyapa Tari dengan penuh kasih sayang).

Tari: Iiihh jangan bilang gitu deh san ini kan lagi di kantor banyak orang yang lihat aku kan jadi malu (Tari dengan muka tersipu bercampur dengan rasa malu).

Sandi: Iya nggak papa dong orang kan udah pada tahu kalau kita pacaran mana pacaranya udah lama.

Tari: Iya sihh, tapi kan nggak enak juga dengan karyawan yang lain

Sandii: Okedeh bu boss, nggak aku ulangi lagi (Sandi berbicara sambil tertawa).

Tari: Ohiya san gimana dengan perkembangan proyek dari perusahann woldly apakah mereka setuju dengan apa yang kita inginkan?

Sandi: Sepertiinya setuju tapi ada kendala dengan masalah teknisnya.

Tari: Jadi mereka mau menggunakan alat-alat dari kita?

Sandi: Iya Tar ( wajah Sandi penuh denga kegelishan).

Tari: Okelah aku percayakan proyek ini sama kamu san, kamu yang urus semuanya.

Sandi: Baiklah tar, kalau gitu aku mau bertemu dengan karyawan woldly agar proyek ini cepet selesai. Oke byee tar aku pergi duluu jangan lupa untuk makan siang yaa.

Tari: Iya pacarkuu…(Tari berbicara dengan tersipu malu).

 

Setibanya Sandi di kantor woldly ia langsung bertemu dengan Rani. Rani adalah manajer di perusahaan woldly sekaligus sahabat terbaik Tari dari kecil ia selalu menemani Tari seperti saudara kembar. Rani sebenarnya mempunyai perasaan dengan Sandi karena yang mempertemukan Sandi dengan Tari ialah Rani, semenjak Sandi dan Tari berpacaran Rani mulai menjauh dari Tari dan semenjak itulah mereka jarang sekali bertemu tapi Rani menutupi itu semua.

Sandi: Tok..tok..tok. (Sandi mengetuk pintu ruangan Rani bekerja).

Rani: Iya silahkan masuk.

Sandi: Hai Ran, apa kabar sepertinya kita sudah lama tidak bertemu (Sandi mencoba untuk akrab dengan Rani).

Rani: Hehehehe iya san, terakhir kita bertemu pada saat pembukaan gedung baru kalian kan.

Sandi: Yaps betul sekali.

Rani: Jadi bagaimana dengan tawaranku San?

Sandi: Iya aku terima perusahaan kami setuju untuk bekerja sama dengan kalian dan proyek ini akan seluruhnya memakai alat dari kami. (dalam hati Sandi yang sedikit gelisah denagn proyek ini).

Rani: Oke baiklah kalau begitu, besok kita kan mulai bekerja dan cepetnya proyek ini akan selesai. (raut wajah Rani sangat senang dan raut wajah yang sedang merencanakan sesuatu).

 

 

***

 

 

            Setahun semenjak bekerja sama dengan perusahaan strasip Rani menjadi CEO dari perusahaannya semua itu ia raih berkat proyek yang dikerjakannya bersama Sandi mereka semakin dekat karena selama setahun mereka terus bersama dalam mengerjakan pekerjaan maupun saat sedang tidak bekerja dan hal tersebut bahkan tidak diketahui oleh Tari. Sandi terus berbohong dengan Tari bahkan ia berkata bahwa proyeknya dengan Rani belum selesai sampai saat ini, semua itu ia lakukan agar bisa bertemu dengan Rani tanpa Tari merasa curiga dengannya. Perasaaan Sandi dengan Tari mulai memudar semenjak ia dekat dengan Rani bahkan mereka sudah bertunangan tanpa sepengetahuan Tari sementara itu Tari sibuk dengan pekerjaannya. Sandi merasa selama hubungannya dengan Tari ia tidak menemukan kebahagiaan karena Tari yang hanya mementingkan pekerjaan dibandingkan dengannya padahal Sandi yang terus mendukungnya dari ia masih merintis perusahaan yang masih kecil hingga besar dan sanggat sukses saat ini.

            Disuatu hari yang sangat cerah Tari yang pergi ke café hendak bertemu dengan kalien nya tidak sengaja melihat Sandi dan Tari sedang berdua di café tersebut dan mereka saling bermesraan bersama, melihat hal tersebut Tari langsung menghampiri mereka dan mengabaikan kalien yang hendak ditemuinya.

(Langkah kaki Tari melaju sangat cepat dan tidak sabar menghampiri mereka berdua).

Tari: Kenapa kalian berduaan disini? (Tari berbicara dengan penuh emosi).

Rani: Kita disini sedang rapat tar (Rani berbicara dengan sangat gugup).

Sandi: Iya tar (Sandi membenarkan perkataan Rani).

Tari: Tapi aku melihat kalian tidak sedang rapat mana lagi nggak ada laptop ataupun berkas yang kalian akan bahas.

(Rani dan Sandi tidak dapat berkata-kata lagi saat Tari bicara seperti itu).

Tari: Kenapa kalian berdua diam? Atau kalian berdua ada hubungan yang serius dan menyembunyikan dibelakangku?.

(Sandi tidak tahan lagi untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi tapi Rani mencoba untuk menenangkan Sandi agar tidak mengatakan yang sebenarnya).

Sandi: Iya tar semua yang kau katakana benar, aku dan Rani memang ada hubungan khusus bahkan kami sudah bertunangan.

(Tari terkejut hingga tidak  bisa bicara apa-apa ia langsung pergi tanpa meminta penjelasan dari Sandi tentang apa yang ia katakan barusan).

 

 

***

 

 

                Malam hari yang kelap Tari meratapi apa yang terjadi dengan dirinya saat ini, dia tidak menyangka akan dihianati oleh pacar dan sekaligus temannya dari kecil dia terus menangis dan tidak tahu ingin bercerita dengan siapa, Tari merasa kesepian dan kedua orangtua nya tidak tahu tari tinggal dimana. Semenjak setahun terakhir Tari sudah tidak tinggal dengan orang tuanya dia memilih untuk pergi karena tidak akrab dengan kakak-kakaknya Tari merasa dengan ia pergi tidak ada lagi kekacauan yang terjadi di rumahnya.