CAHAYA MENTARI
Disuatu
hari ada sosok wanita pintar dan cantik bernama Tari dia gigih dan sangat
pemberani, diusianya yang sangat dini dia mampu mendirikan perusahaan yang
sukses perusahaan tersebut bernama Starsip Company perusahaan tersebut berkerja
dalam bidang IPTEK. Tari mampu bersaing dengan orang-orang yang lebih lama
bekerja di dunia bisnis dan banyak orang yang telah mengenal dirinya bahkan
para bebisnis tak asing dengan dirinya…
Ari
adalah nama pena dirinya dia tinggal dan lahir di Jakarta lahir dari orang tua
yang berpekerjaan seorang PNS dia memiliki 2 saudara dan Tari yang bernama David dan Laras, Tari
adalah anak paling bungsu. Dikehidupan sehariannya Tari sangat dimanja dan
disayang oleh orang tuanya bahkan kakak-kakak nya sangat cemburu dengan
perilaku orang tuanya tehadap Tari.
***
Dipagi hari yang cerah bunyi suara
kokokan ayam krukkk..krukk.krukkk. yang menandakan matahari sudah muncul..
Tepat jam 07.00 WIB Tari bangun dari ranjang tempat tidurnya yang empuk.
Huaahhhhhh…(suara
tari yang baru bangun tidur). Tari langsung bergegas mandi dan sarapan.
Bunda:
Tari cepet ke meja makan kita semua udah siap mau sarapan. (Kata Bunda Tari
berdengan wajah yang bahagia)
Tari:
iya bun, ini tari lagi siapin buku bentar lagi tari ke meja makan.
(Tari
pun bergegas pergi ke meja makan dan langsung disambut hangat oleh orang tuanya).
Bunda:
Nak ini bunda udah siapin nasi goreng kesukaan kamu.
Tari:
Makasih ya bun. (rawut wajah tari yang sangat bahagia).
David:
Lain kali buat sarapan sendiri lah dek jadi orang yang mandiri dong padahal
udah gede. (kakak tari berbicara dengan wajah sinis).
Bunda:
David kalau bicara jangan seenaknya kasian tari baru sarapan dibilangan begitu.
David:
Iya bu maaf. (raut wajah David yang sangat jengkel).
Bunda:
Jangan minta maaf ke bunda minta maaf nya ke Tari karena dia yang kesinggung
dengan perkataanmu.
David:
Iya deh.. Btw maafin kakak yang dek. ( David dengan wajah sedikit kesal).
Tari:
Iya nggak papa kok kak.
Setelah
berdebat dengan kakaknya Tari pun menyudahi sarapannya dan berangkat kerja.
Sebenarnya keluarga Tari tidak serukun yang orang banyak bicarakan, keluarganya
penuh ambisis dan tidak mau kalah satu dengan yang lainnya terutama Tari dengan
kakak-kakaknya, dengan kesuksesan Tari saat ini membuat kakak-kakaknya sangat
membencinya dan ingin menjatuhkan adiknya sendiri padahal kedua orang tuanya
sangat menyanyangi anak-anaknya dan mereka sangat sedih dan kecewa dengan apa
yang terjadi dengan anak-anaknya saat ini.
***
Matahari yang terik menyambut Tari
yang baru sampai di kantornya dan
Tari
disambut oleh karyawan-karyawannya. Tiba-tiba datanglah seorang yang menjadi
pesaing dari bisnis Tari dia adalah Melani temen kecil dari Tari.
Melani:
Haiiiiii Tari (seperti biasa dia menyapa dengan nada lembut tapi dengan tidak
tulus).
Tari:
Hai juga lan, apa kabar kamu sudah lama kita tidak saling menyapa semenjak kamu
piindah kantor.
Melani:
Ohiya.. aku pindah lagi kesini untuk membuat kamu turun dari jabatan mu… hehehe
maaf aku cuman bacanda kok (dalam hati Melani yang menengaskan bahwa yang dia
bicarakan adalah benar).
Tari:
Hahaha iya lan aku tahu kamu emang suka becanda (Tari berbicara dengan nada
yang santai).
Melani:
Yaudah tar aku mau keruangan ku sampai jumpa di kantin untuk makan siang
(Melani berbicara dengan suara khasnya).
Tari:
Baiklah kalau gitu, selamat berkerja.
Setelah
Tari berbincang dengan Melani di depan kantor Tari pun melanjutkan
perkerjannya. Disaat Tari sedang bekerja datanglah sang pacar pacar yang
bernama Sandi. Sandi adalah orang yang berjaza dalam kehidupan Tari dia selalu
ada disaat Tari dalam keadaan sulit maupun senang. Sandi juga bekerja di
perusahaan Tari dia bekerja diposisi direktur.
Sandi:
Haii pacarku…( Sandi menyapa Tari dengan penuh kasih sayang).
Tari:
Iiihh jangan bilang gitu deh san ini kan lagi di kantor banyak orang yang lihat
aku kan jadi malu (Tari dengan muka tersipu bercampur dengan rasa malu).
Sandi:
Iya nggak papa dong orang kan udah pada tahu kalau kita pacaran mana pacaranya
udah lama.
Tari:
Iya sihh, tapi kan nggak enak juga dengan karyawan yang lain
Sandii:
Okedeh bu boss, nggak aku ulangi lagi (Sandi berbicara sambil tertawa).
Tari:
Ohiya san gimana dengan perkembangan proyek dari perusahann woldly apakah
mereka setuju dengan apa yang kita inginkan?
Sandi:
Sepertiinya setuju tapi ada kendala dengan masalah teknisnya.
Tari:
Jadi mereka mau menggunakan alat-alat dari kita?
Sandi:
Iya Tar ( wajah Sandi penuh denga kegelishan).
Tari:
Okelah aku percayakan proyek ini sama kamu san, kamu yang urus semuanya.
Sandi:
Baiklah tar, kalau gitu aku mau bertemu dengan karyawan woldly agar proyek ini cepet
selesai. Oke byee tar aku pergi duluu jangan lupa untuk makan siang yaa.
Tari:
Iya pacarkuu…(Tari berbicara dengan tersipu malu).
Setibanya
Sandi di kantor woldly ia langsung bertemu dengan Rani. Rani adalah manajer di
perusahaan woldly sekaligus sahabat terbaik Tari dari kecil ia selalu menemani
Tari seperti saudara kembar. Rani sebenarnya mempunyai perasaan dengan Sandi
karena yang mempertemukan Sandi dengan Tari ialah Rani, semenjak Sandi dan Tari
berpacaran Rani mulai menjauh dari Tari dan semenjak itulah mereka jarang
sekali bertemu tapi Rani menutupi itu semua.
Sandi:
Tok..tok..tok. (Sandi mengetuk pintu ruangan Rani bekerja).
Rani:
Iya silahkan masuk.
Sandi:
Hai Ran, apa kabar sepertinya kita sudah lama tidak bertemu (Sandi mencoba
untuk akrab dengan Rani).
Rani:
Hehehehe iya san, terakhir kita bertemu pada saat pembukaan gedung baru kalian
kan.
Sandi:
Yaps betul sekali.
Rani:
Jadi bagaimana dengan tawaranku San?
Sandi:
Iya aku terima perusahaan kami setuju untuk bekerja sama dengan kalian dan
proyek ini akan seluruhnya memakai alat dari kami. (dalam hati Sandi yang
sedikit gelisah denagn proyek ini).
Rani:
Oke baiklah kalau begitu, besok kita kan mulai bekerja dan cepetnya proyek ini
akan selesai. (raut wajah Rani sangat senang dan raut wajah yang sedang
merencanakan sesuatu).
***
Setahun semenjak bekerja sama dengan
perusahaan strasip Rani menjadi CEO dari perusahaannya semua itu ia raih berkat
proyek yang dikerjakannya bersama Sandi mereka semakin dekat karena selama
setahun mereka terus bersama dalam mengerjakan pekerjaan maupun saat sedang
tidak bekerja dan hal tersebut bahkan tidak diketahui oleh Tari. Sandi terus
berbohong dengan Tari bahkan ia berkata bahwa proyeknya dengan Rani belum
selesai sampai saat ini, semua itu ia lakukan agar bisa bertemu dengan Rani
tanpa Tari merasa curiga dengannya. Perasaaan Sandi dengan Tari mulai memudar
semenjak ia dekat dengan Rani bahkan mereka sudah bertunangan tanpa
sepengetahuan Tari sementara itu Tari sibuk dengan pekerjaannya. Sandi merasa
selama hubungannya dengan Tari ia tidak menemukan kebahagiaan karena Tari yang
hanya mementingkan pekerjaan dibandingkan dengannya padahal Sandi yang terus
mendukungnya dari ia masih merintis perusahaan yang masih kecil hingga besar
dan sanggat sukses saat ini.
Disuatu hari yang sangat cerah Tari
yang pergi ke café hendak bertemu dengan kalien nya tidak sengaja melihat Sandi
dan Tari sedang berdua di café tersebut dan mereka saling bermesraan bersama,
melihat hal tersebut Tari langsung menghampiri mereka dan mengabaikan kalien
yang hendak ditemuinya.
(Langkah
kaki Tari melaju sangat cepat dan tidak sabar menghampiri mereka berdua).
Tari:
Kenapa kalian berduaan disini? (Tari berbicara dengan penuh emosi).
Rani:
Kita disini sedang rapat tar (Rani berbicara dengan sangat gugup).
Sandi:
Iya tar (Sandi membenarkan perkataan Rani).
Tari:
Tapi aku melihat kalian tidak sedang rapat mana lagi nggak ada laptop ataupun
berkas yang kalian akan bahas.
(Rani
dan Sandi tidak dapat berkata-kata lagi saat Tari bicara seperti itu).
Tari:
Kenapa kalian berdua diam? Atau kalian berdua ada hubungan yang serius dan
menyembunyikan dibelakangku?.
(Sandi
tidak tahan lagi untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi tapi Rani mencoba
untuk menenangkan Sandi agar tidak mengatakan yang sebenarnya).
Sandi:
Iya tar semua yang kau katakana benar, aku dan Rani memang ada hubungan khusus
bahkan kami sudah bertunangan.
(Tari
terkejut hingga tidak bisa bicara apa-apa
ia langsung pergi tanpa meminta penjelasan dari Sandi tentang apa yang ia
katakan barusan).
***
Malam
hari yang kelap Tari meratapi apa yang terjadi dengan dirinya saat ini, dia
tidak menyangka akan dihianati oleh pacar dan sekaligus temannya dari kecil dia
terus menangis dan tidak tahu ingin bercerita dengan siapa, Tari merasa
kesepian dan kedua orangtua nya tidak tahu tari tinggal dimana. Semenjak
setahun terakhir Tari sudah tidak tinggal dengan orang tuanya dia memilih untuk
pergi karena tidak akrab dengan kakak-kakaknya Tari merasa dengan ia pergi tidak
ada lagi kekacauan yang terjadi di rumahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar